Singolangu, Kelurahan Sarangan, Kab.Magetan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Brawijaya berhasil melaksanakan program kerja inovatif dengan mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik cair. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan di Lingkungan Singolangu.

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa KKN bekerja sama dengan peternak sapi lokal untuk mengumpulkan kotoran sapi sebagai bahan dasar pembuatan pupuk. Proses pembuatan pupuk organik cair dilakukan melalui metode fermentasi, di mana kotoran sapi dicampur dengan mikroorganisme pengurai untuk menghasilkan pupuk yang kaya nutrisi bagi tanaman.

Pelatihan dan demonstrasi dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2024. Yang diberikan kepada para petani dan peternak setempat agar mereka dapat memahami dan menerapkan teknik pembuatan pupuk ini secara mandiri. “Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Selain mengurangi limbah kotoran sapi, kami juga mendapatkan pupuk berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan hasil pertanian kami,” ujar Bapak Slamet, salah satu petani di Singolangu.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi petani dan peternak, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan pertanian organik yang ramah lingkungan. “Kami bangga bisa berkontribusi nyata bagi masyarakat. Melalui program ini, kami berharap dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Singolangu,” kata ketua KKN kelompok 39 , Kinanti .

Dengan suksesnya program pembuatan pupuk organik cair ini, mahasiswa KKN Universitas Brawijaya khusus nya kelompok 39 menunjukkan bahwa melalui kolaborasi dan inovasi, berbagai tantangan di masyarakat dapat diatasi secara efektif. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan solusi serupa dalam rangka mendukung pertanian berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.