05 Maret 2021
HIDROPONIK VERTIKULTUR DI KELURAHAN SARANGAN DALAM KEGIATAN KKN PPM UGM PERIODE 4 (DESEMBER 2020 – FEBRUARI 2021) SEBAGAI PILOT PROJECT DI SARANGAN, PLAOSAN, KAB. MAGETAN, JAWA TIMUR (UNIT JI147)
Mahasiswa UGM, Defrian Rupianto, Prodi Teknologi Rekayasa Pelaksanaan Bangunan Sipil; berhasil melakukan pembuatan alat Hidroponik Vertikultur di Kelurahan Sarangan dalam kegiatan KKN PPM UGM Periode 4 (Desember 2020 – Februari 2021). Hidroponik merupakan salah satu metode budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan memaksimalkan kebutuhan nutrisi dalam air untuk tanaman. Metode ini dipadukan dengan teknik media tanam yang berbentuk vertikal, sehingga dinamakan dengan vertikultur. Metode vertikultur juga sudah banyak digunakan tetapi dengan media tanam tanah. Dengan memadukan vertikultur dalam hidroponik akan menghemat tempat sehingga bisa digunakan untuk memanfaatkan lahan kosong dan sempit.
Sasaran pembuatan hidroponik vertikultur ini adalah seluruh masyarakat Lingkungan Sarangan. Karena tidak memungkinkan untuk memperkenalkan satu per satu kepada seluruh masyarakat Lingkungan Sarangan, produk yang telah dibuat dipamerkan dan di budidayakan di Kelurahan Sarangan sebagai Pilot Project untuk memperkenalkan ke masyarakat Lingkungan Sarangan maupun luar Sarangan. Pilot Project adalah salah satu cara untuk memanajemen keberlangsungan Hidroponik Vertikultur sebagai contoh di masyarakat. Teknis dari cara ini adalah masyarakat yang datang dari luar atau yang biasa melakukan study banding di Kelurahan Sarangan akan dikenalkan langsung dengan cara pembuatan, metode kerja alat, metode penanaman, dan hasil panen.
Pembuatan Hidroponik Vertikultur dibawah bimbingan Bapak Prima Suhardi, S.H., M.H. selaku Lurah Sarangan. Pembuatan juga dibantu oleh perangkat kelurahan sebagai keberlangsungan hidroponik untuk perawatan tanaman dan pemberian nutrisi. Alat yang digunakan adalah pipa PVC, lem pipa PVC, pompa air, gergaji, alat ukur, sambungan pipa PVC. Bahan yang digunakan untuk pembuatan adalah benih tanaman hidroponik, media tanam rockwool, netpot, kain flanel, air, nutrisi hidroponik. Kelebihan vertikultur hidroponik ini adalah pemanfaatan lahan lebih efisien/tidak membutuhkan lahan yang cukup luas, pemeliharaan lebih mudah karena mudah termonitoring, penggunaan pupuk lebih hemat, dapat dipindahkan dengan mudah sesuai keinginan, mempunyai nilai keindahan dan daya Tarik, lebih mudah dijangkau dalam memanen. Kelemahan vertikultur hidroponik adalah membutuhkan ketrampilan khusus saat pembuatan, membutuhkan investasi yang besar dalam awal pembuatan, membutuhkan perawatan yang teratur. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan alat hidroponik vertikultur yaitu pompa yang digunakan, nutrisi yang dipakai, dan tingkat kebocoran alat.