04 Februari 2021
BIOPORI SEBAGAI TAMBAHAN RESAPAN AIR DI KELURAHAN SARANGAN DALAM KEGIATAN KKN PPM UGM PERIODE 4 (DESEMBER 2020 – FEBRUARI 2021) DI SARANGAN, PLAOSAN, KAB. MAGETAN, JAWA TIMUR (UNIT JI147)
Mahasiswa UGM, Defrian Rupianto, Prodi Teknologi Rekayasa Pelaksanaan Bangunan Sipil; berhasil melakukan pembuatan Biopori di Kelurahan Sarangan dalam kegiatan KKN PPM UGM Periode 4 (Desember 2020 – Februari 2021). Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Pada pembangunan berkelanjutan yang sudah berkembang, Lingkungan Sarangan sudah banyak yang dibangun dengan paving diatas permukaan tanah. Hal ini merupakan salah satu yang menghambat resapan air ke dalam tanah karena permukaan yang penuh tanpa celah bagi air permukaan untuk masuk dalam tanah. Karena hal ini genangan air banyak terjadi tepatnya di Kelurahan Sarangan atau di tempat lain Lingkungan Sarangan. Dengan penanaman biopori dalam tanah di lokasi yang tepat banyak genangan karena paving yang rapat, genangan dapat berkurang secara cepat karena biopori ini. Hal ini yang perlu di perhatikan oleh seluruh masyarakat Lingkungan Sarangan supaya lebih memperhatikan kondisi lingkungan dan genangan air yang terjadi.
Pembuatan dan penanaman biopori dibawah bimbingan Bapak Prima Suhardi S.H., M.H. selaku Lurah Sarangan. Pembuatan biopori dengan bahan pipa PVC adalah membuat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui Muka Air Tanah bila air ternyata dangkal. Jarak antar lubang 50-100 cm. Lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang. Isi lubang dengan sampah organic yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan atau pangkasan rumput. Tutup lubang menggunakan kawat besi, atau tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.
Kelebihan biopori adalah mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, membantu mencegah terjadinya banjir, mencegah terjadinya genangan air, mempengaruhi jumlah air tanah. Kekurangan biopori adalah lubang yang telah dibuat tidak mampu menampung banyaknya air, rentan menjadi sarang nyamuk, dalam pembuatan sangat melelahkan, membutuhkan perawatan secara terus menerus.