WEB LAMA
05 Februari 2021

MELIHAT LEBIH DEKAT KELURAHAN SARANGAN MELALUI SUDUT PANDANG SUMBERDAYA LAHAN

          Kelurahan Sarangan merupakan kelurahan yang terletak secara administratif berada di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Sarangan merupakan kelurahan/desa terluas di Kecamatan Plaosan wilayah sebesar 23,44 km2 atau sekitar 35,46% dari total luas wilayah di Kecamatan Plaosan (BPS,2019). Letaknya yang berada pada bagian dari lereng Gunung Lawu membuatnya menyimpan banyak sekali pesona alam dan lingkungan yang memikat. Oleh karenanya, Kelurahan Sarangan menjadi salah satu kawasan pariwisata yang banyak dikenal memiliki berbagai destinasi wisata yang berbasis alam dan lingkungan. Kondisi ini tentu akan menarik bila Kelurahan Sarangan dapat dikaji secara khusus terkait sumberdaya lahannya. Melalui kondisi tersebut, artikel ini akan mencoba menjelaskan kondisi kelurahan Sarangan melalui sudut pandang kekayaan Sumberdaya Lahan yang terdapat di Sarangan.           Sitorus (2001) dalam Mudiarta (2007) mengemukakan sumberdaya lahan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief tanah, air, dan vegetasi serta benda yang ada diatasnya sepanjang memiliki pengaruh terhadap penggunaan lahan. Sumberdaya lahan berfungsi sebagai wadah dan produksi strategis bagi pengadaan sumberdaya alam diatasnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahasan kali ini akan mencoba melihat sumberdaya lahan dalam sisi geomorfologi, penggunaan lahan, kemampuan lahan dan jasa ekosistem.           Melalui sisi geomorfologi, Kelurahan Sarangan terbentuk dari asal proses vulkanik. Proses vulkanik dipengaruhi oleh aktivitas Gunung Api Lawu di masa lampau. Desa Sarangan memiliki beberapa morfologi yaitu sangat curam, curam, agak curam dan datar. Secara keseluruhan Kelurahan Sarangan memiliki morfologi sebagian besar curam yaitu sekitar 53% dari luasan wilayah kelurahan total. Morfoaransemen pada Kelurahan Sarangan terdiri dari lereng atas gunungapi, lereng tengah gunungapi, lereng bawah gunung api, lereng kaki gunung api, dataran kaki gunung api, medan lava, gawir, lembah dan lembah transisi. Setiap morfoaransemen tersebut memiliki susunan batuan yang berbeda-beda dari piroklastik vulkanik, tuff, breksi batu apung dsb. Perbedaan batuan penyusun tersebut diakibatkan karena secara historis formasi batuan pada setiap wilayah memiliki perbedaan asal dari formasi Batuan Gunungapi Lawu (Qvl),  Lava Condrodimuko (Qvcl), Tuf Jobolarangan (Qvjt) dsb. Gambar 1 menunjukkan sebaran kondisi geomorfologi di Keluarahan Sarangan. Gambar 1. Peta Geomorfologi Kelurahan Sarangan           Penggunaan lahan Kelurahan Sarangan terdiri dari hutan, ladang, permukiman, lahan terbuka, semak belukar dan telaga. Penggunaan lahan secara keseluruhan paling dominan adalah hutan dengan luasan sebesar 55% dari luasan total sebagaimana Gambar 2. Gambar 2. Penggunaan Lahan Sarangan           Hutan didominasi dengan pohon pinus terletak di bagian lereng bawah hingga lereng kaki sebagaimana Gambar 3. Sedangkan semak belukar memiliki luasan sebesar 21% dari luas wilayah total. Semak belukar ditemukan banyak di lereng tengah dan lereng atas gunungapi. Semak belukar berupa tanaman khas gunungapi. Ladang memiliki luasan 17% dari luasan total dan banyak ditemukan di lereng kaki dan lereng bawah. Ladang ini dimanfaatkan sebagai media tanam sayuran. Permukiman hanya memiliki luasan 4% dari luasan total dan ditemukan di dataran kaki gunungapi. Pola pemukiman cenderung mengelompok pada area dataran dan sekitar telaga. Lahan terbuka ditemukan pada lereng atas gunungapi yang merupakan jalur medan lava. Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan Sarangan           Kelas kemampuan lahan di Kelurahan Sarangan menunjukkan kondisi yang bervariasi sebagaimana Gambar 4. Kelas kemampuan lahan VIII (warna merah) banyak ditemukan di lereng atas, gawir dan lereng kaki. Faktor penghambat terbesar pada kelas ini adalah morfologi berupa lereng sangat curam. Kelas kemampuan lahan VIII tersebut hanya dapat digunakan untuk pemanfaatan sebagai cagar alam atau hutan lindung (Sartohadi, 2012). Kelas kemampuan lahan VII berada di lereng tengah, lereng bawah dan lereng kaki. Faktor penghambat terbesar pada area ini juga kemiringan lereng yang curam. Kelas kemampuan lahan III banyak ditemukan pada lereng kaki dan dataran kaki gunung api. Faktor penghambat terbesar pada kelas ini adalah tingkat erosi tanah. Tingkat erosi pada satuan bentuklahan ini masuk dalam kategori sedang. Lahan dengan kelas kemampuan lahan ini cocok untuk lahan garapan terbatas, lahan penggembalaan intensif hingga terbatas, hutan produksi hingga hutan lindung (Sartohadi, 2012). Gambar 4. Peta Kemampuan Lahan Sarangan           Kelurahan Sarangan secara umum memiliki nilai jasa ekosistem penyediaan pangan dari kelas rendah, sedang dan tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi bentuklahan dan penggunaan lahan yang tersebar di Kelurahan Sarangan sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 5. Kelas jasa ekosistem penyediaan pangan sedang dan tinggi tersebar merata pada Kelurahan Sarangan dari bagian tengah hingga selatan. Gambar 5. Peta Jasa Ekosistem            Kondisi tersebut tidak terlepas dari aspek geomorfologi pada setiap wilayahnya. Sebagian besar lahan dengan kelas tinggi hingga sangat tinggi terletak pada Ekoregion Lereng Bawah Gunungapi, Lereng Kaki Gunungapi, Dataran Kaki Gunungapi. Pengaruh material hasil proses vulkanik dari aktivitas Gunung Lawu di masa lampau terhadap karakteristik lahan di Kelurahan Sarangan sangat berperan dalam peningkatan kesuburan tanah untuk dapat menghasilkan komoditas pangan. Material vulkanik tersebut dalam perkembangannya akan membentuk tanah dengan klasifikasi andosol dan aluvial yang memiliki kandungan unsur hara tinggi dan tingkat kesuburan yang baik (Febrianta et al., 2020). Gambar 6. Output Booklet Kajian           Kajian lebih lanjut mengenai bahasan ini dijelaskan melalui program KKN-PPM UGM yang diusulkan oleh Qooi Insanu Putra, Puspasari Setyowati dan Elya Pratiwi yang berjudul “Analisis Potensi Sumberdaya Alam, Wilayah dan Lingkungan Desa Sarangan” dimana didalamnya akan dijelaskan lebih mendetail dari setiap potensi sumberdayanya melalui beragam ilustrasi yang menarik. Buku tersebut dapat diunduh melalui http://bit.ly/BukuSDASaranganKKNUGM
PRIMA SUHARDI PUTRA, SH, MH (LURAH)    SURATNO (SEKRETARIS KELURAHAN SARANGAN )    SRI ENDANG WAHYUNI, S.SOS (KASI PMEBERDAYAAN MASYARAKAT)    SETIA HADI (STAF)