02 Agustus 2024
DUKUNG PELESTARIAN BUDAYA DI SINGOLANGU, TIM KKN 151 UNS IKUT SERTA DALAM PERSIAPAN DAN ACARA BERSIH DESA DI SINGOLANGU
Lingkungan Singolangu, Kelurahan Sarangan, Kab.Magetan – Pada tanggal 2 Agustus 2024, Seluruh warga Dusun Singolangu melaksanakan kegiatan Bersih Dusun yang meriah dan penuh semangat. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Muharram/Suro tepatnya pada malam jum'at legi. Acara ini dimulai dengan pembersihan lingkungan dusun secara serentak oleh warga setempat dan mahasiswa KKN Kelompok 151 Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang secara gotong royong membersihkan jalanan, taman, dan fasilitas umum untuk menciptakan suasana yang bersih dan nyaman. Setelah itu, diadakan penyusunan tumpeng dan gunungan yang menjadi simbol syukur atas hasil bumi dan keberkahan dusun. Tidak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan hiburan, termasuk tarian tradisional, karawitan, dan kesenian reog yang memukau. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga melestarikan tradisi budaya serta merayakan kekayaan budaya Singolangu dengan semangat kebersamaan dan keceriaan.
Tujuan dari upacara Bersih Dusun adalah untuk merayakan dan memelihara aspek-aspek penting dari kehidupan komunitas. Pertama-tama, acara ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang telah diperoleh. Selain itu, Bersih Dusun bertujuan untuk memohon perlindungan dari danyang, roh penjaga desa, agar desa tetap aman dan sejahtera. Tak kalah penting, upacara ini juga dimaksudkan untuk memohon agar hasil panen di masa depan dapat melimpah. Selain dimensi spiritual, Bersih Dusun juga memperkuat solidaritas diantara warga, dengan makanan yang disajikan selama acara merupakan sumbangan dari masyarakat itu sendiri.
Menjelang acara besar yang akan diselenggarakan, warga Dusun Singolangu bersama mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan kegiatan pembersihan Dusun secara serentak. Warga dan mahasiswa bergotong royong membersihkan jalanan, mengumpulkan sampah, dan merapikan area publik untuk memastikan lingkungan yang bersih dan nyaman. Kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk mempersiapkan dusun agar tampak lebih menarik, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Bersama-sama, mereka menciptakan suasana yang kondusif dan menyambut acara dengan penuh antusiasme. Upaya ini menggambarkan kekuatan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun dusun yang lebih bersih dan sehat.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari sejumlah tokoh penting, yang turut meramaikan suasana. Ketua RT dan RW setempat, Lurah, serta perwakilan dari Dinas Pariwisata masing-masing memberikan kata-kata pembuka yang penuh makna, menegaskan pentingnya kegiatan ini bagi masyarakat dan pariwisata lokal. Para tokoh penting menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme warga yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan acara ini, serta menekankan pentingnya kerjasama dan kekompakan dalam menjaga keharmonisan komunitas. Perwakilan Dinas Pariwisata kemudian menyoroti potensi acara ini dalam mempromosikan kebudayaan daerah dan menarik wisatawan. Sambutan-sambutan ini tidak hanya menandai awal kegiatan dengan penuh semangat, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan terhadap budaya lokal.
Acara dimulai dengan sebuah penampilan yang memukau, di mana sebagian besar wanita dari komunitas Singolangu tampil dalam tari tradisional yang mempesona.Tari yang ditampilkan bernama gebyar gunung lawu dan prau layar. Gerakan mereka yang serentak dan harmonis menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kekaguman. Tari ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi yang dijaga dengan penuh cinta. Penampilan ini menjadi pembuka yang sempurna, membangun antusiasme dan mempersiapkan semua orang untuk acara-acara berikutnya yang tak kalah menarik. Dengan keanggunan dan semangat, tari tersebut menyatukan penonton dalam perasaan kebanggaan dan apresiasi terhadap warisan budaya yang ditampilkan.
Setelah istirahat sejenak untuk salat Dzuhur, acara dilanjutkan dengan dua pertunjukan yang serentak di lokasi yang berbeda. Di lapangan utama, penonton dapat menikmati Tari Gambyong, di mana para penari menampilkan gerakan yang lincah dan elegan dalam kostum yang berwarna-warni, memancarkan keindahan budaya lokal dengan penuh semangat. Sementara itu, di ruang terbuka yang berdekatan, seni reog dipentaskan dengan menawan, menghadirkan pertunjukan yang megah dan energetik dengan kostum yang mencolok serta musik yang menggugah.