18 Agustus 2019
SENDANG SANGGAR
Sendang Sanggar merupakan salah satu sumber mata air yang berada di Singolangu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Mata air ini selalu mengalir setiap musimnya dan tidak pernah kering. Sendang Sanggar menjadi salah satu penopang kehidupan masyarakat Singolangu karena kualitas air yang bagus dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Tim KKN-PPM UGM 2019 melakukan pengecekkan kualitas air Sendang Sanggar pada 15 Juli 2019 dan 25 Juli 2019. Pengecekan yang dilakukan pada 15 Juli 2019 menunjukkan bahwa air Sendang Sanggar memiliki pH 7,1 dan TDS 37 ppm, sedangkan pengecekan pada 25 Juli 2019 menunjukkan bahwa Sendang Sanggar memiliki kualitas air dengan pH 7,4 dan TDS 41 ppm. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa kualitas air Sendang Sanggar sangat bagus dan baik untuk digunakan.
Sendang Sanggar sudah ada sejak lama. Banyak cerita dan mitos yang menceritakan tentang keberadaan mata air tesebut. Salah seorang sesepuh di Singolangu, yakni Bapak Rin atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Rum mengatakan bahwa Sendang Sanggar sudah ada sejak lama dan memiliki cerita tersendiri. Cerita tersebut diketahui oleh Mbah Rum berdasarkan penyampaian kakek dan orang-orang tua terdahulu.
Berdasarkan penyampaian Mbah Rum, Sendang Sanggar sudah ada sejak wilayah Singolangu masih belum didiami oleh orang banyak seperti pada saat ini. Menurut cerita yang ada, mata air ini muncul karena ada seorang santri dari sebuah pondok pesantren di wilayah Jombang yang melakukan perjalanan dan singgah di daerah tersebut. Pada saat berada di daerah ini, sang santri ingin melaksanakan ibadah shalat, akan tetapi santri tersebut tidak menemukan sumber mata air untuk berwudhu. Oleh karena itu santri tersebut berdoa kepada Allah dan meminta adanya sumber mata air yang bisa digunakan untuk berwudhu. Doa tersebut dikabulkan dan muncullah mata air di wilayah tersebut yang kemudian dinamai sebagai Sendang Sanggar seperti yang dikenal pada saat ini.
Versi lain mengatakan bahwa yang berkunjung ke wilayah tersebut bukanlah seorang santri, akan tetapi seorang sunan. Akan tetapi alur cerita kemunculan mata air ini tetaplah sama, yakni permintaan doa kepada Allah untuk memunculkan sumber mata air yang bisa digunakan untuk keperluan shalat. Pada saat ini apabila kita berkunjung ke Sendang Sanggar, maka kita akan menemukan sebuah batu yang berada di dekat mata air tersebut. Batu ini diyakini sebagai tempat sholat orang yang pada awalnya berkunjung ke wilayah tesebut.
Selain memiliki cerita tersendiri, air Sendang Sanggar juga memiliki khasiat yang diyakini oleh beberapa kalangan. Air dari mata air ini dianggap berkhasiat bagi kesehatan. Hal ini mungkin masuk akal karena kualitas air yang dimiliki mata air tersebut bagus dan aman untuk digunakan.
Sendang Sanggar sempat mengalami beberapa kali pemugaran. Pada awalnya, sumber mata air ini menggunakan bambu menyalurkan airnya. Kemudian dilakukan perbaikan seiring banyaknya orang yang bermukim di wilayah tersebut. Pada saat ini, Sendang Sanggar sudah diperbagus dan sudah menggunakan pipa besi sebagai saluran penyalur air, sehingga sumber mata air ini bisa digunakan dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Singolangu.