WEB LAMA
21 Maret 2022

LABUHAN SARANGAN

Bersih desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat . Di jawa khususnya, ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya. Ritual bersih desa di jawa merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam. Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang. Ritual Bersih Desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam setahun setelah musim panen tiba dan tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Hari pelaksanaanya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkan ada hari-hari tertentu di dalam kalender Jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan Ritual Bersih Desa. Di Sarangan sendiri juga melaksanakan Ritual Bersih Desa setiap tahunnya, yang jatuh pada hari jum'at pon bulan Ruwah. Dimana ritual ini dilakukan dengan melarung hasil bumi dan makanan pokok warga Sarangan ke tengah Telaga.Ritual Bersih Desa Sendiri dimulai sejak hari Rabu, dengan melakukan kerja bhakti di area Punden Telaga Sarangan dan juga di sekitar Telaga Sarangan. Sekaligus juga persiapan-persiapan untuk acara tersebut. Kemudian Ritual dilanjutkan pada hari kamisnya, yaitu mengarak kambing jawa (kendhit) dari kantor Kelurahan Sarangan menuju ke Patung Naga. Adapun kambing tersebut dimandikan terlebih dahulu, lalu di bawa ke Punden untuk disembelih. Sore harinya Pemerintah Kelurahan Sarangan, beserta pujangga, dan beberapa tamu undangan menuju ke pulau di tengah telaga untuk acara slametan. Ritual Bersih Desa pun berlanjut pada kamis malam yaitu digelar yasinan, serta tasyakuran dan acara dilanjut dengan tirakatan serta sholawatan bertempat di Punden. ada hari Jum'at Ritual berlanjut dengan Napak Tilas dari Kantor Keluarahan Sarangan. Dengan urutan Prajurit berkuda, Cucuk Lampah, Bapak-Ibu Lurah, Paraga pembawa tumpeng, Para Kejawen, dan diiringi oleh Reog Ponorogo. Setelah iring-iringan Napak Tilas sampai di Punden acara dilanjut dengan pasrah serah terima tumpeng. Kemudian tumpeng di naikkan ke perahu untuk nantinya di larung. Kegiatan bersih desa ini merupakan wujud rasa syukur atas limpahan rejeki, dan juga keselamatan yang telah di berikan kepada warga Kelurahan Sarangan khususnya, serta bagi masyarakat Magetan umumnya.
PRIMA SUHARDI PUTRA, SH, MH (LURAH)    SURATNO (SEKRETARIS KELURAHAN SARANGAN )    SRI ENDANG WAHYUNI, S.SOS (KASI PMEBERDAYAAN MASYARAKAT)    SETIA HADI (STAF)